Rabu, 31 Oktober 2012

Pendidikan Karakter


Pendidikan Karakter Melalui Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sebagai Calon Guru SD
Makalah
Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pancasila
Oleh : Bapak Harmanto



Disusun oleh :
Fajar setiawan
1401410414
Rombel: 35



PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmad dan hidayahnya karena kami telah diberi kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini yang berjudul Pendidikan karakter melalui Pendidikan Guru Sekolah Dasar sebagai calon Guru Sekolah Dasar.
            Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Selain itu juga untuk mengembangkan pengetahuan mahasiswa mengenai Pendidikan Karakter.
            Dalam makalah ini penyususn mengucapkan terima kasih kepada :
1 . Bapak Harmanto selaku dosen mata kuliah Pancasila.
2 . Dan semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
            Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dai kesempurnaan, oleh karena itu penyusun sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, penyususn berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua warga besar PGSD UNNES pada umumnya dan penyususn pada khususnya.


                                                                                               
                                                                                                            Semarang , 08 Juni 2011


                                                                                                                           Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sudah pasti menjadi guru SD. Oleh karena itu mereka harus mempunyai karakter yang sesuai dengan profesinya sebagai guru SD. Karakter sebagai guru SD harus mulai dibangun sejak mereka menjadi mahasiswa, agar pada saat terjun ke dunia kerja mereka tidak kesulitan dalam berkarya. Selain itu diharapkan, ketika mereka sudah menjadi guru, dapat mengembangkan kemampuan menganalisis dan menyelesaikan masalah terkait dengan profesinya sebagai guru. Sebagai calon guru SD harus mempunyai kualitas sumber daya manusia yang bagus untuk menunjang pendidikan anak didiknya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan profesionalisme hanya dapat dilakukan melalui peningkatan mutu pendidikan nasional. Secara praktis peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang sinergik dengan peningkatan sumber daya manusia. Ini berarti bahwa peningkatan mutu pendidikan akan terjadi jika kualitas sumber daya manusianya meningkat. Peningkatan mutu pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya, karena dengan sistem pendidikan yang baik apapun, kalau tidak didukung dengan kualitas kemampuan dan profesionalisme tenaga kependidikan tentu tidak akan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Salah satu tenaga kependidikan dewasa ini yang menjadi sorotan pemerintah adalah guru sekolah dasar. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang berkenaan dengan guru SD diantaranya UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; PP Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; PP Nomor 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja dan Anggara Kementerian/Lembaga, dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Di dalam UU Nomor Tahun 14 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa guru SD dipersyaratkan berkualifikasi akademik minimal S1/D4 serta sertifikat akademik. Ketentuan undang-undang dan data tentang kualifikasi guru SD, ditambah lagi persebarannya yang sangat luas, menuntut Departemen Pendidikan Nasional, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
. mengembangkan jenis program S1 PGSD. program yang memungkinkan pendidikan prajabatan guru SD menghasilkan guru SD yang berkualifikasi S1 PGSD dan sekaligus kompeten sebagai guru SD, sehingga layak dianugrahi Serfifikat Pendidik.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan pendidikan karakter?
2.      Apa pentingnya pendidikan karakter di SD?
3.      Bagaimana pran guru dalam pendidikan karakter di Sekolah Dasar.
4.      Apa pentingnya PGSD membentuk karakter bangsa?

C . TUJUAN
Setelah menyelesaikan pembelajaran ini mahasiswa diharapkan :
1.      Mampu mengetahui tentang pendidikan karakter
2.      Mampu mengetahui pentingnya pendidikan karakter di SD
3.      Mampu mengetahui peran guru dalam pendidikan karakter di SD
4.      Mampu mengetahui pentingnya PGSD sebbagai pembentuk karakter bangsa








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter  merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
B.     Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
 Karakter bangsa Indonesia sangatlah patut kita perhatikan. Terutama anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Pada masa itu, anak-anak sangat memperhatikan penampilan dari orang-orang di sekitar, termasuk orangtua dan guru mereka. Tentunya sebagai calon pendidik kita bisa meluangkan waktu barang sejenak untuk melihat uniknya karakter yang ada pada diri peserta didik.  Dapat kita lihat betapa pentingnya pendidikan karakter sesuai yang telah tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan penjelasan di atas, kita sebagai calon pendidik  yang akan mendidik anak-anak calon generasi penerus bangsa haruslah mendidik diri kita terlebih dahulu. Oleh karena itu, sebaiknya kita mulai mempersiapkan diri kita mulai dari sekarang. Supaya anak-anak didik kita nanti akan menjadi penerus bangsa yang mempunyai karakter yang baik.


C.    Peran Guru dalam Pendidikan Karakter
Membangun peradaban sebuah bangsa pada hakikatnya adalah pengembangan watak dan karakter manusia unggul dari sisi intelektual, spiritual, emosional, dan fisikal yang dilandasi oleh fitrah kemanusiaan. Fitrah adalah titik tolak kemuliaan manusia, baik sebagai bawaan seseorang sejak lahir atau sebagai hasil proses pendidikan. Nelson Black dalam bukunya yang berjudul “Kapan Sebuah Bangsa Akan Mati” (dalam Alen Marlis, 2010) menyatakan bahwa nilai-nilai akhlak, kemanusiaan, kemakmuran ekonomi, dan kekuatan budaya merupakan sederet faktor keunggulan sebuah masyarakat yang humanis. Sebaliknya kebejatan sosial dan budaya merupakan faktor penyebab kemunduran sebuah peradaban. Terlepas dari persoalan kuantitatif maupun kwalitatif tersebut, dalam konteks pembangunan sektor pendidikan, guru merupakan pemegang peran yang amat sentral dalam proses pendidikan. Upaya meningkatkan profesionalisme para pendidik adalah suatu keniscayaan. Guru harus mendapatkan program-program pelatihan secara tersistem agar tetap memiliki profesionalisme yang tinggi dan siap melakukan adopsi inovasi. Guru juga harus mendapatkan ” Reward ” (tanda jasa), penghargaan dan kesejahteraan yang layak atas pengabdian dan jasanya, sehingga setiap inovasi dan pembaruan dalam bidang pendidikan dapat diterima dan dijalaninya dengan baik. Di sinilah kemudian karakteristik pendidikan guru memiliki kualitas ketika menyajikan bahan pengajaran kepada subjek didik. Kualitas seorang guru dapat diukur dari segi moralitas, bijaksana, sabar dan menguasai bahan pelajaran ketika beradaptasi dengan subjek didik. Sejumlah faktor itu membuat dirinya mampu menghadapi masalah-masalah sulit, tidak mudah frustasi, depresi atau stress secara positif, dan tidak destruktif. Dalam karakter pendidikan guru penting sekali dikembangkan nilai-nilai etika dan estetika inti seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap diri dan orang lain bersama dengan nilai-nilai kinerja pendukungnya seperti ketekunan, etos kerja yang tinggi, dan kegigihan sebagai basis karakter yang baik. Guru harus berkomitmen untuk mengembangkan karakter peserta didik berdasarkan nilai-nilai Yang dimaksud serta mendefinisikannya dalam bentuk perilaku yang dapat diamati dalam kehidupan sekolah sehari-hari. Yang terpenting adalah semua komponen sekolah bertanggung jawab terhadap standar-standar perilaku yang konsisten sesuai dengan nilai-nilai inti. Seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya. Demikian juga seorang pendidik dikatakan berkarakter, jika memiliki nilai dan keyakinan yang dilandasi hakikat dan tujuan pendidikan serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Dengan demikian pendidik yang berkarakter, berarti telah memiliki kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, seperti sifat kejujuran, amanah, keteladanan, ataupun sifat-sifat lain yang harus melekat pada diri pendidik. Pendidik yang berkarakter kuat tidak hanya memiliki kemampuan mengajar dalam arti sempit (transfer pengetahuan/ilmu), melainkan juga harus memiliki kemampuan mendidik dalam arti luas (keteladanan sehari-hari).     

D.    Jurusan PGSD membentuk Karakter Bangsa
Isu pendidikan karakter sudah lama menjadi perhatian pemerintah maupun para ahli dan telah diimplementasikan di sekolah-sekolah. Namun, hingga saat ini hasilnya belum efektif. Hal ini terbukti dari banyaknya tindak korupsi, ilegal loging, mafia hukum, dan tindak kejahatan sistematis semacamnya.
Pendidikan karakter menjadi penting ketika masyarakat setiap harinya menyaksikan rekaman tingkah laku masyarakat Indonesia yang jauh dari nilai-nilai karakter Indonesia. Nilai-nilai lemah lembut, ramah-tamah, menjunjung tinggi kekeluargaan, menghargai orang lain, dan karakter-karakter luhur lainnya.
“Akhir-akhir ini, banyak perilaku yang tidak sesuai dengan karakter ketimuran. Nilai-nilai itu makin luntur dan hilang dengan banyaknya kekerasan yang menimpa murid atau tindakan-tindakan lain yang tidak seharusnya dilakukan dalam dunia pendidikan. Maka dari itu, perlu adanya tenaga pendidik yang mampu menumbuhkan karakter bangsa sejak di Sekolah Dasar (SD
. melihat realita tersebut, sudah seharusnya para calon guru yang saat ini berada di PGSD, dididik dan dibentuk sedemikian rupa agar nantinya mampu menjadi tenaga pendidik yang memiliki karakter dan akhirnya bisa mendidik muridnya yang sesuai dengan karakter bangsa.
 pendidikan karakter akan efektif bila dilakukan dengan pendekatan holistik, yaitu mengintegrasikan pengembangan karakter ke dalam berbagai aspek kehidupan sekolah.
“Kegiatan yang bersifat intra maupun ekstrakurikuler harus digunakan untuk membentuk karakter anak didik. Keluarga merupakan subsistem pendidikan perlu diberdayakan untuk membantu sekolah  membentuk karakter untuk anaknya. Lingkungan sekolah baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial sekolah school community building juga perlu dikondisikan untuk membentuk tercapainya pendidikan karakte
r

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil.  Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Untuk membangun peradaban sebuah bangsa pada hakikatnya adalah pengembangan watak dan karakter manusia unggul dari sisi intelektual, spiritual, emosional, dan fisikal yang dilandasi oleh fitrah kemanusiaan. Melalui jurusan PGSD  pendidikan karakter di bentuk untuk menciptakan calon guru yang mempunyai karakter yang unggul guna menciptakan anak didik yang berkarakter unggul pula, karena dengan karakter yang unggul akan tercipta penerus bangsa yang berkarakter bangsa. Selain itu melalui jurusan PGSD menciptakan anak didik yang berpendidikan nasional karena pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

B.     Saran
Pendidikan karakter di Pendidikan Guru Sekolah Dasar lebih di optimalkan , setiap mata kuliah harus ada pendidikan karakter. Karena PGSD adalah calon guru yang di wajibkan mampu menjadi tenaga pendidik yang memiliki karakter dan akhirnya bisa mendidik muridnya yang sesuai dengan karakter bangsa.


DAFTAR PUSTAKA
http://alenmarlissmpn1gresik.wordpress. com/2010/10/03/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar